Model Pembelajaran Numbered Head Together (Nht)

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Pembelajaran kooperatif merupakan taktik pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif ialah untuk memperlihatkan kesempatan kepada siswa biar sanggup terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah.

Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi referensi interaksi siswa dan mempunyai tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu :


1. Hasil berguru akademik stuktural
Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
2. Pengakuan adanya keragaman
Bertujuan biar siswa sanggup mendapatkan teman-temannya yang mempunyai banyak sekali latar belakang.
3. Pengembangan keterampilan social
Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Keterampilan yang dimaksud antara lain menyebarkan tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan wangsit atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep Kagen dalam Ibrahim (2000: 29), dengan tiga langkah yaitu :
a) Pembentukan kelompok;
b) Diskusi masalah;
c) Tukar tanggapan antar kelompok
Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan oleh Ibrahim (2000: 29) menjadi enam langkah sebagai berikut :
Langkah 1. Persiapan
Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan menciptakan Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Langkah 2. Pembentukan kelompok
Dalam pembentukan kelompok diubahsuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. Kelompok yang dibuat merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain itu, dalam pembentukan kelompok dipakai nilai tes awal (pre-test) sebagai dasar dalam menentukan masing-masing kelompok.
Langkah 3. Tiap kelompok harus mempunyai buku paket atau buku panduan
Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus mempunyai buku paket atau buku panduan biar memudahkan siswa dalam menuntaskan Lomba Kompetensi Siswa atau duduk kasus yang diberikan oleh guru.
Langkah 4. Diskusi masalah
Dalam kerja kelompok, guru membagikan Lomba Kompetensi Siswa kepada setiap siswa sebagai materi yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui tanggapan dari pertanyaan yang telah ada dalam Lomba Kompetensi Siswa atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan sanggup bervariasi, dari yang bersifat spesifik hingga yang bersifat umum.
Langkah 5. Memanggil nomor anggota atau pinjaman jawaban
Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan tanggapan kepada siswa di kelas.
Langkah 6. Memberi kesimpulan
Guru bersama siswa menyimpulkan tanggapan simpulan dari semua pertanyaan yang bekerjasama dengan materi yang disajikan.
Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa yang hasil berguru rendah yang dikemukakan oleh Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18), antara lain ialah :
Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
1. Memperbaiki kehadiran
2. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar
3. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil
4. Konflik antara langsung berkurang
5. Pemahaman yang lebih mendalam
6. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
7. Hasil berguru lebih tinggi

Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Numbered Heads Together ialah sebagai berikut :


Kelebihan:
- Setiap siswa menjadi siap semua
- Dapat melaksanakan diskusi dengan sungguh-sungguh.
- Siswa yang bakir sanggup mengajari siswa yang kurang pandai.
Kelemahan:
- Tidak terlalu cocok untuk jumlah siswa yang banyak alasannya ialah membutuhkan waktu yang lama..
- Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru

KESIMPULAN
Model pembelajaran ini baik dipakai alasannya ialah model ini mengajarkan kepada siswa untuk lebih siap dalam menguasai materi serta berguru mendapatkan keanekaragaman dengan kelompok lain, karna dalam model ini siswa dituntut untuk berdiskusi untuk memecahkan suatu masalah.
Pada dasarnya tidak ada model pembelajaran yang cocok untuk setiap pokok bahasan, alasannya ialah setia model atau metode mengajar masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan oleh kesudahannya guru dituntut untuk bakir menentukan model pembelajaran yang sesuai. 

Sumber http://jurnalbidandiah.blogspot.com/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Model Pembelajaran Numbered Head Together (Nht)"

Posting Komentar